tissue repair, anti
bacterial properties and participation in Film and calculus formation.
Saliva adalah cairan yang
diproduksi oleh kelenjar parotid, submandibular dan sublingungal yang
didistribusikan oleh kelenjar saliva minor ke seluruh ronggga mulut (Guggenheimer
dan Moore, 2003). Lebih lanjut Starkenmann dan kolega (2008) mengemukakan
saliva adalah cairan encer dan terkadang berbusa yang dihasilkan dan disekresi
oleh kelenjar saliva. Saliva manusia terdiri atas air, elektrolit, mukus,
antibakteri dan berbagai macam enzym. Enzym
yang terdapat dalam saliva membantu menghancurkan makanan menjadi molekul
sebagai bagian dari proses digesti. Saliva turut membantu menjaga gigi dari
kerusakan, memberi pelumas melindungi dan menjaga lidah serta jaringan di dalam
mulut tetap lembut.
Saliva
mempunyai beberapa fungsi yang penting didalam rongga mulut, diantaranya Taste,
dilution and cleaning, integrity of tooh enamel,digestion,
a.
Perasa
Aliran
saliva pertama tama terbentuk didalam asinus adalah isotonic terhadap plasma.
Namun karena mengalir melalui jaringan saluran, yang awalnya isotonic menjadi
hypotonic. Saliva hypotonic (kadar glukosa yang rendah, natrium, urea dan
klorida) dan kapasitas digunakan untuk memberikan pelepasan zat untuk
memungkinkan tunas gustaratory untuk dapat merasakan rasa yang berbeda.
b.
Protection dan lubrication
Saliva membantu membentuk penutup yang seromucosal dimana
untuk melumasi dan juga melindungi jaringan mulut terhadap agents yang
berbahaya. Hal ini terjadi karena mucins(protein dengan karbohidrat yang
tinggi) bertugas untuk memberikan pelumasan, perlindungan terhadap dehidrasi,
dan pemeliharaan viscoelasticity saliva. Selain itu memiliki fungsi selektif
memodulasi adhesi mikroorganisme kejaringan mulut yang berkontribusi pada
control bakteri dan jamur dan juga melindungi jaringan terhadap serangan proteolitik
oleh mikroorganisme.
c.
Dilution and Cleaning
Gula
dalam bentuk yang bebas dirangsang dan terstimulasi oleh air liur pada
konsentrasi rata rata 0,5-1 mg/100ml. tingginya konsntrasi gula dalam air liur
terutama terjadi setelah makan dan juga minum.
Hal
ini diketahui dengan adanya korelasi antara konsentrasi glukosa dalam cairan
darah dan saliva terutama pada penderita diabetes tapi hal ini tidak selalu
signifikan. Aliran Saliva cenderung untuk menghilangkan karbohidrat yang
berlebih, sehingga membatasi ketersediaan gula untuk biofilm mikroorganisme.
Semakin besar aliran saliva semakin besar kapasitas pembersihan.
d. Pencernaan
Saliva
memiliki fungsi lain yakni sebagai pencernaan awal pati,mendukung pembentukan
makanan pada bolus. Hal ini terjadi disebabkan oleh adanya enzim pencernaan α-amilase (ptyalin) dalam
komposisi air liur. Fungsi biologis tersebut adalah untuk membagi pati menjadi maltose, maltotirosa, dan dekstrin. Enzim ini dianggap baik bagi kelenjar ludah agar dapat berfungsi.
komposisi air liur. Fungsi biologis tersebut adalah untuk membagi pati menjadi maltose, maltotirosa, dan dekstrin. Enzim ini dianggap baik bagi kelenjar ludah agar dapat berfungsi.
Produksi saliva diperkirakan mendekati 1 liter setiap
hari dalam keadaan tidak distimulasi dan kecepatan aliran saliva berfluktuasi
sebanyak 50% sesuai dengan ritme harian. Jumlah sekresi dipengaruhi oleh saraf
simpatis dan parasimpatis dan hal-hal yang merangsang kerja kedua saraf
tersebut.
Menurut Snow dan Wackym (2008) bahwa kelenjar
submandibular dan sublingual serta sebagian kelenjar parotis memproduksi saliva
sebanyak 500- 1500 ML dalam sehari. Bila dalam keadaan tidak distimulasi secara
keseluruhan saliva yang dikeluarkan sebanyak 0,33 sampai 0,65 mL/menit.
Produksi saliva ini dapat ditingkatkan mencapai 1,7 mL/menit dengan cara
stimulasi. Sensasi mulut kering akan dirasakan bila pengurangan produksi saliva
mencapai 40%-50% dari total jumlah saliva yang dikeluarkan. Stimulasi saliva
tergantung dari banyak faktor salah satunya adalah mengunyah. Dengan mengunyah
akan membantu dalam meningkatkan produksi saliva
Dan
rata rata volume air liur ketika istirahat adalah 1mL. saliva istirahat ini
berasal dari 60% kelenjar submandibular, 5% kelenjar sublingual, 20% kelenjar
parotis dan 15% kelenjar kecil lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar