1
Diabetes
Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh dimana hormon insulin tidak
bekerja sebagai mana mestinya. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh
kelenjar pankreas dan berfungsi untuk
mengontrol kadar gula dalam darah dengan mengubah karbohidrat,lemak dan protein
menjadi energi.
Diabetes
Melitus (DM) atau penyakit kencing manis merupakan suatu penyakit menahun
yang
ditandai dengan kadar gula glukosa darah (gula darah) melebihi nilai normal
yaitu kadar
gula
darah darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa
diatas atau sama dengan 126 mg/dl. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya
pembentukan atau keaktifan insulin yang dihasilkan oleh sel beta dari
pulau-pulau Langerhans di Pankreas atau adanya kerusakan pada pulau Langerhans
itu sendiri
.Diabetes
Mellitus dapat dibagi dalam dua tipe,
yaitu: Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) disebut Diabetes Mellitus tipe 1, Serta Non
insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Mellitus tipe 2.
Pada
penderita Diabetes tipe 1, kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin,
sehingga jumlah insulin beredar dalam tubuh tidak mencukupi kebutuhan. Lain
halnya pada Diabetes tipe 2, Hormon Insulin tetap diproduksi namun tidak dapat
berfungsi dengan baik. Menurut Prof. Sidartawan,Sp.PD, sebagian besar penderita
Diabetes di Indonesia mengidap Diabetes tipe 2. Diabetes tipe ini secara umum
biasa dikaitkan dengan usia lanjut. Diabetes tipe 2 ini juga disebabkan karena
obesitas (kegemukan) dan gaya hidup yang tidak sehat (pola makan tinggi lemak,
dan jarang berolah raga).Diagnosis khas DM pada umumnya adalah bahwa terdapat
keluhan khas DM yaitu : Poliuria (banyak kencing), Polidipsia (banyak minum),
Polifagia (banyak makan), dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya,
dan keluhan lainnya seperti : kesemutan, gatal, matakabur, dan impotensi pada
pria, pruritis vulva pada wanita. Kedua tipe ini ditandai dengan hiperglikemi,
hiperlipidemi, dan komplikasi lainnya. Diabetes Mellitus mempunyai komplikasi
yang utama, yaitu: mikroangiopati, nefropati, neuropati, penyakit makro
vaskuler dan penyembuhan luka yang lambat.
MANIFESTASI
DIABETES MELITUS PADA RONGGA MULUT
1.
Xerostomia (Mulut Kering)
Diabetes
yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur), sehingga mulut
terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya
dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam
mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak
nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), lubang gigi, dan bisa
menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan
literatur yang saya dapatkan bahwa pada penderita diabetes salah satu tandanya
adalah Poliuria, dimana penderita banyak buang air kecil sehingga cairan di dalam
tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan jumlah saliva berkurang dan mulut
terasa kering, sehingga disarankan pada penderita untuk mengkonsumsi buah yang
asam sehingga dapat merangsang kelenjar air liur untuk mengeluarkan air liur.
2.
Gingivitis dan Periodontitis
Periodontitis
ialah radang pada jaringan pendukung gigi (gusi dan tulang). Selain merusak sel
darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga
memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah
ini menurunkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, Sedangkan periodontitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan hal ini menjadi lebih
berat dikarenakan infeksi bakteri pada penderita Diabetes lebih berat.
Ada
banyak faktor yang menjadi pencetus atau yang memperberat periodontitis,
diantaranya akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan faktor sistemik atau
kondisi tubuh secara umum.
Rusaknya
jaringan Periodontal membuat gusi tidak lagi melekat ke gigi, tulang menjadi
rusak, dan lama kelamaan gigi menjadi goyang. Angka kasus penyakit periodontal
di masyarakat cukup tinggi meski banyak yang tidak menyadarinya, dan penyakit
ini merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa. Dari seluruh
komplikasi Diabetes Melitus, Periodontitis merupakan komplikasi nomor enam
terbesar di antara berbagai macam penyakit dan Diabetes Melitus adalah
komplikasi nomor satu terbesar khusus di rongga mulut. Hampir sekitar 80%
pasien Diabetes Melitus gusinya bermasalah. Tanda-tanda periodontitis antara
lain pasien mengeluh gusinya mudah berdarah,warna gusi menjadi mengkilat,
tekstur kulit jeruknya (stippling) hilang, kantong gusi menjadi dalam, dan ada
kerusakan tulang di sekitar gigi, pasien mengeluh giginya goyah sehingga mudah
lepas.
3.
Stomatitis Apthosa (Sariawan)
Meski
sariawan biasa dialami oleh banyak orang, namun penyakit ini bisa menyebabkan
komplikasi parah jika dialami oleh penderita diabetes. Penderita Diabetes
sangat rentan terkena infeksi jamur dalam mulut dan lidah yang kemudian
menimbulkan penyakit sejenis sariawan. Sariawan ini disebabkan oleh jamur yang
berkembang seiring naiknya tingkat gula dalam darah dan air liur penderita
diabetes
5. Oral
thrush
Penderita
diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk memerangi infeksi sangat
rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Apalagi penderita diabetes
yang merokok,risiko terjadinya infeksi jamur jauh lebih besar.Oral thrush atau
oral candida adalah infeksi di dalam mulut yang disebabkan oleh jamur,
sejumlah kecil jamur candida ada di dalam mulut. Pada penderita Diabetes
Melites kronis dimana tubuh rentan terhadap infeksi sehingga sering menggunakan
antibiotik dapat mengganggu keseimbangan kuman di dalam mulut yang
mengakibatkan jamur candida berkembang tidak terkontrol sehingga menyebabkant thrush.
Dari hasil pengamatan saya selama berpraktik sebagai dokter gigi yang ditandai
dengan adanya lapisan putih kekuningan pada lidah, tonsil maupun kerongkongan.
6. Dental
Caries (Karies Gigi)
Diabetes
Mellitus bisa merupakan faktor predisposisi bagi kenaikan terjadinya dan jumlah
dari karies. Keadaan tersebut diperkirakan karena pada diabetes aliran cairan
darah mengandung banyak glukosa yang berperan sebagai substrat
kariogenik.Karies gigi dapat terjadi karena interaksi dari 4 faktor yaitu gigi,
substrat , kuman dan waktu. Pada penderita Diabetes Melitus telah diketahui
bahwa jumlah air liur berkurang sehingga makanan melekat pada permukaan gigi,
dan bila yang melekat adalah makanan dari golongan karbohidrat bercampur dengan
kuman yang ada pada permukaan gigi dan tidak langsung dibersihkan dapat
mengakibatkan keasaman didalam mulut menurun, sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya lubang atau caries gigi.